Diceritakan pada suatu hari, ada seorang anak laki-laki yang menemukan kepompong di sebuah pohon. Diamatinya dengan seksama kepompong itu dari dekat. Ternyata ada lubang kecil di bagian tengahnya. Dan terlihat di dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar dari kepompong. Karena belum pernah melihat secara langsung proses berubahnya kepompong menjadi kupu-kupu, membuat anak laki-laki itu menjadi antusias, ia duduk menunggu dan mengamati kepompong tersebut.
Ketika ujungnya telah keluar sedikit,
kupu-kupu itu nampak begitu kesulitan untuk keluar. Badannya terus
menggeliat tanpa menunjukkan perubahan yang berarti. Ujung sayapnya
telah terlihat, namun tidak juga bisa keluar sepenuhnya. Namun kupu-kupu
itu terus berusaha. “Ah, kasihan kupu-kupu ini, munkin dia terjepit dan
tidak bisa keluar”, pikir anak itu. Akhirnya ia menemukan ide dan
segera berlari ke rumah untuk mengambil gunting. Tanpa pikir panjang,
kemudian ia sobek sedikit demi sedikit kepompong tersebut. Hingga
akhirnya kupu-kupu tersebut dapat keluar dengan mudahnya.
Alangkah senang hati si anak laki-laki
itu melihatnya. Namun apa yang terjadi? Si kupu-kupu memang bisa keluar
dari kepompongnya, namun ia tidak dapat terbang, hanya bisa merayap
kesana kemari seperti kebingungan.
Ternyata bagi kupu-kupu, pada saat dia
mengerahkan seluruh tenaganya untuk keluar dari kepompong, ada suatu
cairan di dalam tubuhnya yang akan mengalir ke seluruh tubuhnya, yang
akan membuat sayapnya mengembang sehingga ia dapat terbang, begitu ia
memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Nilai yang dapat diambil:
Ternyata apa yang telah dilakukan oleh anak laki-laki tersebut, malah membuat kupu-kupu tidak bisa terbang. Membantunya keluar dari kepompong, memang membuat kupu-kupu keluar lebih mudah, namun setelah itu kupu-kupu tidak bisa kemana-mana karena tidak mampu menggerakkan sayapnya, sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.
Kadangkala, dalam kehidupan ini, kita sering membantu orang lain karena kasihan atau tidak tega, namun sebenarnya malah membuat mereka menjadi tidak mandiri atau ketergantungan. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang, mematikan kreativitas dan inisiatifnya.
Setidaknya kita berikan kesempatan kepada mereka untuk berjuang dengan kemampuan dirinya, menjalani proses belajar untuk keluar dari kesulitan yang mereka hadapi, yang di mana ketika mereka berhasil melewatinya, mereka justru menjadi pribadi yang lebih kuat.
Begitu juga, pada saat kita menghadapi masalah hidup yang terasa sulit, jangan mudah untuk menyerah dan mengharapkan orang lain mengulurkan bantuannya, berjuanglah dengan mengerahkan potensi yang kita miliki atau kembangkan skill kita, karena semua proses yang kita lewati itu akan membuat diri kita semakin kuat.
Ternyata apa yang telah dilakukan oleh anak laki-laki tersebut, malah membuat kupu-kupu tidak bisa terbang. Membantunya keluar dari kepompong, memang membuat kupu-kupu keluar lebih mudah, namun setelah itu kupu-kupu tidak bisa kemana-mana karena tidak mampu menggerakkan sayapnya, sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.
Kadangkala, dalam kehidupan ini, kita sering membantu orang lain karena kasihan atau tidak tega, namun sebenarnya malah membuat mereka menjadi tidak mandiri atau ketergantungan. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang, mematikan kreativitas dan inisiatifnya.
Setidaknya kita berikan kesempatan kepada mereka untuk berjuang dengan kemampuan dirinya, menjalani proses belajar untuk keluar dari kesulitan yang mereka hadapi, yang di mana ketika mereka berhasil melewatinya, mereka justru menjadi pribadi yang lebih kuat.
Begitu juga, pada saat kita menghadapi masalah hidup yang terasa sulit, jangan mudah untuk menyerah dan mengharapkan orang lain mengulurkan bantuannya, berjuanglah dengan mengerahkan potensi yang kita miliki atau kembangkan skill kita, karena semua proses yang kita lewati itu akan membuat diri kita semakin kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar